KONFIGURASI FILE SERVER
Assalamualaikum wr.wb
Salam
salam semuanya semoga selalu sehat dan baik baik saja,kali ini saya
ingin memberi tahu cara mengkonfigurasi File server pada Windows server ............Mari kita
mulai...........saran : ikuti sesuai urutan !
pada server windows yang berfungsi memanage dan mengelola kuantitas dan
type file yang terdapat pada server. Fitur ini diaktifkan agar banyak data yang
terdapat pada server bisa ditentukan jenis file yang bisa disimpan sehingga
memaksimalkan storage hardisk yang kita gunakan.
Ketika FSRM diaktifkan maka tugas yang bisa dilakukan adalah :
- Membuat kuota pada drive atau folder dengan membatasi besar kuota drive atau folder tersebut.
- Mengontrol jenis file yang tersimpan pada drive atau folder yang di
- bolehkan. Menjadwalkan laporan berkala penyimpanan file dalam drive.
- Mengklasifikasikan file berdasarkan kebijakan yang sudah ditentukan dan waktu kadaluarsa suatu file tersebut.
Buka Server Manager, pilih Manage lalu klik add roles and features untuk menambahkan rule dan fitur yang baru
Pilih Role-based or feature-based installation untuk konfigurasi single server lalu klik next.
Pada pemilihan server klik Select a server from the server pool lalu klik nama server yang akan di jadikan untuk menginstal FSRM cek ip-nya kemudian klik next.
Pada server roles scroll ke bawah File and Storage Services lalu klik File and iSCSI service kemudian pilih File Server Resource Manager
Kemudian akan muncul pop up Add Roles and Features Wizard Setelah tadi anda mengklik File Server Resource Manager lalu klik Add Features untuk menambahkan fitur baru FSRM.
Pada pemilihan fitur klik next karena tidak ada fitur yang harus ditambahkan pada server FSRM.
Cek list Restart the destination server automatically if required jika ingin restart secara otomatis ketika FSRM sudah selesai di instal lalu pilih Install.
Proses instalasi FSRM Sudah selesai klik close.
Konfigurasi Quota
Dengan menggunakan FSRM kita bisa mengcreate quota dari drive atau
folder yang berlaku juga untuk sub folder. Penggunaan quota ada 2 yaitu hard
quota dan soft quota.
- Hard quota digunakan jika data atau file sudah terpenuhi maka akan ada notifikasi bahwa volume melebihi batas dari quota yang terpakai.
- Soft quota digunakan tidak memberlakukan batas quota namun ketika
batas melebihi maka dia akan memberikan notifikasi.
Buka Server Manager klik Tools kemudian pilih File Server Resource Manage
Ketika File Server Resource Manager sudah terbuka pilih Klik Quota Management lalu pilih Quota Templates.
Kita juga bisa mengcopy template yang ada atau bisa juga mengcrete template baru. kita pilih crete qouta template.
Isikan Template name sesuai yang anda inginkan dan deskripsi (Optional) boleh diisi atau tidak. Untuk space limit bisa diisi sesuai keinginan anda dan type satuannya bisa KB, MB, GB, TB.
Untuk Notifikasi klik Add untuk menambahkan notifikasi yang terdiri dari E-mail, Event log, Command, Report. Cek list email untuk administrator dan untuk user ketika melebihi kuota yang diberikan.
Akan muncul pop-up notifikasi yang memberikan informasi belum ada SMTP server karena belum diinstal mail server. Jadi pembahasan ini nanti kita lanjutkan pada email server. Klik Yes.
Pilih tab Event log kemudian cek list send warning event log. Untuk
memberikan informasi notifikasi nanti melalui event log.
Untuk report pilih sesuai report yang diinginkan dengan memberik cek list pada Generate report. Pilih report yang akan diinginkan misal duplicate file, quota, file screen dsbnya.
Akan muncul pop-up notifikasi yang memberikan informasi belum ada SMTP server karena belum diinstal mail server. Jadi pembahasan ini nanti kita lanjutkan pada email server. Klik Yes.
Setelah kita create template baru maka akan ada penambahan pada Quota Template sesuai dengan yang kita daftarkan sebelumnya.
Selanjutnya masuk ke folder quota, tentukan arah path yang akan dibuat kemudian konfigurasi arahkan sesuai template yang sudah dibuat sebelumnya.
Maka akan muncul penambahan quota baru dengan menyesuaikan source template yang dibuat.
Verifikasi
Kita coba menambahkan satu file yang bernama virtualbox, perhatikan sizenya yakni sekitar 111.312KB ini berarti bahwa ketika file ini ditambahkan maka akan muncul peringatan bahwa file ini sizenya terlalu besar sehingga tidak bisa diterima di folder aplikasi quota. Karena kita memiliki space cuma 100 MB sedangkan file 111 MB.
Setelah itu copy paste file tersebut lalu masukkan di folder quota aplikasi yang sudah dibuat. Karena size yang terlalu besar maka akan muncul pop-up yang menyatakan space hardisk tidak memenuhi seperti dibawah ini.
Bila kita ingin menguji dari client maka folder tersebut terlebih dahulu di sharing. Klik kanan file tersebut kemudian pilih Properties.
Pilih tab Sharing kemudian pilih advanced sharing dengan mengklik tanda
Advanced sharing.
Kemudian cek list Share this folder kemudian klik Permission untuk menentukan user yang dapat mengakses folder.
Permission buat quota tersebut pilih Add untuk menambahkan user yang akan mengakses file tersebut.
Pilih Advanced kemudian cari user dengan mengklik tombol Find Now lalu pilih user Administrator kemudian klik Ok.
Permission buat administrator klik yang Full Control supaya bisa mengedit file dan memodifikasi.
Kita coba akses lewat client windows 10. Perlu diperhatikan bahwa firewall harus dimatikan terlebih dahulu, arahkan dns client ke windows server kemudian setting ip client satu network dengan server.
Klik tombol folder yang ada pada client atau File Explorer kemudian
masukkan ip server dengan mengisi address bar : \\192.168.2.113 lalu
tekan enter.
Folder yang sudah di sharing sudah muncul pada client dengan nama Quota Aplikasi. Kita coba mengcreate file tersebut.
Mengcreate satu folder pada file sharing dengan nama terserah anda.
Konfigurasi Screen
Pada perusahaan besar memiliki kapasitas hardisk yang diberikan pada setiap client dengan jumlah yang cukup besar namun peruntukan file yang terdapat pada hardisk tersebut tidak sesuai dengan pekerjaannya. Misal file film, musik, game, aplikasi dsbnya. Terkait dengan ini ada beberapa hal yang memiliki hak cipta sehingga akan memberikan sanksi hukum nantinya ketika penyalahgunaan file tersebut. Terkait hak cipta juga akan memakan hardisk yang cukup besar pada perusahaan tersebut. Pihak microsoft mengembangkan salah satu fitur yang bernama screening dimana file yang akan diterima oleh hardisk tersebut harus bisa mengontrol jumlah size data beserta tipenya yang sesuai dan boleh untuk disimpan.
Buka FSRM kemudian klik File Screening Management pilih File Groups
kemudian klik kanan file tersebut dengan memilih Create File Group.
Mengcreate file group yang akan di screening. Misal file group diisikan Test aplikasi screening untuk nama filenya. Sedangkan isi file screening tersebit kita isikan file include dan exclude. Dimana file yang tidak boleh (Include file) yakni file yang berektensi *.EXE dan file yang Exclude dengan file yang berextensi *.TXT.
File groups yang sudah dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Setelah file group sudah terbuat maka kita masuk pada File Screen
Templates untuk mengcreate template baru.
Isikan template name sesuai dengan yang anda inginkan lalu screening type pilih Active screening. Kemudian file blok pilih sesuai group yang sudah didaftarkan sebelumnya.
Pada tab Event Log beri ceklis pada send warning to event log untuk memberi informasi pada log di server bahwa file tersebut akan diberi warning
File screen yang dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Selanjutnya menambahkan file screen untuk proses pengecekan type file. Pada File Screening klik kanan file tersebut kemudian pilih Create File Screen.
Menentukan file path yang dijadikan sebagai tempat screening. Browse folder tempat screening lalu tentukan properties file screening.
File screening yang sudah dibuat dapat dicek pada gambar berikut ini.
Verifikasi
Untuk verifikasi bisa di uji diserver atau di client. Dengan menambahkan file yang berextensi *.exe tidak bisa masuk dalam folder tersebut. Dibutuhkan permission untuk bisa memasukkan file tersebut ke dalam file screen.
File yang di izinkan dalam hal ini yang berektensi *.txt dapat diterima di folder tersebut. Bisa dicek pada gambar dibawah ini file tersebut bisa diterima oleh folder tersebut.
Bila di cek pada Server Manager lalu pilih tab Tools kemudian pilih Event Viewer. Ketika file event viewer sudah dibuka pilih Windows log lalu buka Application kemudian cari warning FSRM.
Storage Report Management
Setiap report data yang ada dalam satu komputer atau server perlu kita ketahui file mana saja yang memenuhi kapasitas suatu hardisk. Pada windows server 2012 ada fitur Storage Report Management. Laporan yang dapat membantu administrator nantinya ketika file sudah melebihi kapasitas hardisk yang terpakai.
Buka Storage Report Management kemudian klik Generate Report Now.
Pada storage report task pilih report yang diinginkan misal duplicate file, file screening, large file dan quota usage. Kemudian pilih file format yang diinginkan dalam bentuk html.
Pada tab scope tentukan drive mana yang dijadikan report. Misal drive C.
Setelah kita klik Ok maka akan muncul generate report dengan memilih wait for report tobe generate dengan arti kata kita akan menunggu report segera.
Report keseluruhan data akan dimunculkan namun kita akan coba memilih
data yang large file.
File yang berupa file terbesar akan dimunculkan seperti gambar dibawah ini.
File Management Tasks
File management task ini berfungsi untuk mengontrol data yang terdapat pada hardisk, jika data tersebut sudah lama dan tidak bisa digunakan lagi dengan FSRM bisa mengontrol dan mengaktifkan event log pada server. Sehingga akan membantu seorang administrator memanage data tersebut. Data yang ada bisa di buat schedule dengan data yang baru di create, data yang sudah dimodifikasi, data yang sering diakses dengan mengaktifkan time schedule mingguan atau bulanan.
Buka File Server Resource Manager kemudian klik File Management
Tasks pada tab action pilih Create File Management Tasks.
Setelah kita pilih Create File Management Tasks pada tab General Isikan Task name sesuai keinginan anda misal Document download. Begitu juga dengan deskripsi fitur tersebut.
Pada tab scope klik Add untuk menambahkan folder yang dijadikan sebagai file yang akan di manage. Dalam hal ini drive C yang sering dijadikan tempat penyimpanan file download dari internet. Letakkan path tersebut sesuai data yang diinginkan misal C:\User\Administrator\Download. Jadi setiap ada file yang didownload akan di manage sesuai dengan schedule yang dibuat.
Pada tab action type file ada 3 yakni file expiration, custum, RMS encription. Pilih type file file expiration lalu klik browse letakkan tempat penyediaan file expired sebelum dihapus. Bisa juga path diarahkan langsung pada Recycle Bin. Disini file data dari folder download sebelum dihapus bisa di buat satu folder dengan nama file expired.
Setelah itu klik tab Notification kemudian klik Add untuk menambahkan satu notifikasi pada saat proses pengiriman file. Event log secara default 15 bisa kita rubah menjadi 0 supaya data bisa diproses secepatnya.
File notification sudah diaktifkan kemudian masuk pada tab report. Tab Report ini berfungsi memberikan laporan dalam bentuk html, csv, txt dsbnya pilih HTML.
Pada tab Condition ceklis hari pada saat di create, dimodifikasi, diakses start awal mulai dari 0 sehingga data diproses lebih mudah.
Selanjutnya masuk pada tab schedule untuk menentukan file tersebut digunakan boleh mingguan atau bulanan. Dalam hal ini kita pilih setiap jam 12.00 wib pada hari Senin dilakukan proses pengecekan data expired.
Data dokumen yang sudah diisi dapat dicek pada scope berikut ini. Klik kanan pada file tersebut.
Data file pada folder download seperti dibawah ini, terdiri dari beberapa file
Verifikasi
Proses verifikasi dengan mengklik kanan file yang sudah ada pada management tasks lalu pilih Run File Management Task Now atau bisa juga pada tab action pilih Run file Management Tasks Now.
Muncul pop-up Run file management pilih Wait for the task to complate (This can take hours or days). Ini berarti saat ini proses perpindahan data expired dilakukan tanpa menunggu sesuai schedule.
Proses file running task sedang berlangsung tunggu sampai proses selesai.
Secara otomatis akan muncul laporan dalam bentuk HTML yang berisi File tadi yang berada dalam folder download.
Kita cek data pada drive D tempat path penyimpanan data expired . Bisa juda dicek pada folder download dan hasilnya pasti kosong.
Untuk event log dapat dilihat pada Event Viewer lalu pilih applicatian kemudian cari file warning seperti gambar berikut.
Sekian postingan saya tentang File Server semoga bermanfaat dan dapat manambah wawasan anda terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Oke gann
ReplyDeleteyuhuu, infonya sangat bermanfaat bagi ane
ReplyDeleteSolder portable
Kok cara mimin sama cara dosen ane beda ye? Wkwk
ReplyDeleteUdh gua coment bang
ReplyDelete